Pada bulan Juni 2024 menjadi kesempatan istimewa bagi kaum muslimin untuk menyembelih hewan qurban dalam rangka syiar untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Tepatnya tanggal 10 Dzulhijjah, di mana mereka disyariatkan mengerjakan ibadah sholat idul adha dan menyembelih hewan qurban.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak padamu, Maka sholatlah untuk Rabb-mu dan berqurbanlah”.
Kemasan Menggunakan Besek Bambu untuk Mengganti Kantong Plastik
Menjangkau Pelosok Negeri : Bali, NTB, NTT, Kepulauan Sapeken, Jember, dan Palestina
Berqurban di Dompet Sosial termasuk donasi bibit sayuran disalurkan ke keluarga dhuafa
Fakta Qurban: 90% hewan Qurban di Indonesia masih dibagikan di masyarakat perkotaan (sekitar tempat tinggal pequrban) yang sebenarnya melimpah daging qurban. Penyaluran hewan qurban hanya fokus di sekitar masjid-masjid dan sekitar lokasi pemotongan saja. Program Qurban ke Pelosok fokus penyaluran ke pelosok yang benar – benar membutuhkan. Sehingga penyaluran qurban bisa merata dan tepat sasaran
TEBAR DAGING QURBAN DI KAMPUNG PENYINTAS KEBAKARAN
Kebakaran melanda tempat tinggal warga muslim di Denpasar, Bali pada (3/2024). Sebanyak 80 jiwa lebih kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi. Semua harta mereka tak tersisa selain pakaian yang melekat di badan.
Rata-rata pekerjaan warga yang menjadi korban kebakaran adalah kuli angkat pasir. Penghasilan mereka kecil, jangankan untuk kembali membangun rumah, kebutuhan sehari-hari pun sulit untuk mereka penuhi. Penyintas kebakaran adalah warga yang mengadu nasib karena perekonomian yang rendah.
Kekurangan biaya, membuat warga muslim terpaksa menumpang di pengungsian. Mereka berhimpitan tinggal di tempat yang kecil. Kamar mandi pun cuma 1 sehingga menyulitkan aktivitas karena harus antre ketika menggunakannya.
Melihat kesusahan tersebut, tim Dompet Sosial Madani memberikan bantuan bahan makanan pokok untuk menjamin pangan warga. Terutama ketika ramadhan kemarin, beberapa kali program buka puasa kami laksanakan di lokasi bekas kebakaran. Kami ajak warga untuk ikhlas menerima ujian ini. Mereka juga berdo’a agar segera bisa membangun kembali tempat tinggalnya.
Ramadhan telah berlalu, namun nasib warga muslim ini belum berubah. Hingga saat ini, mereka masih bertahan di pengungsian sambil mengumpulkan biaya untuk tempat tinggal. Oleh karena itu, kami ingin membawa bahagia kepada warga yang sedang berjuang.
Di momentum Idul Adha ini, kami akan mengadakan qurban bersama dengan penyintas kebakaran muslim di Denpasar, Bali. Sobat, jangan biarkan saudara kita bersedih di hari raya Idul Adha. Mari hibur mereka dengan kirimkan qurban berkah berlimpah.
16 KELUARGA MINORITAS MUSLIM DI KARANG SASAK JARANG MENIKMATI DAGING
Inilah kondisi warga Kampung Karang Sasak, Karangasem, Bali. Mereka adalah penduduk minoritas muslim di Pulau Bali. Wilayah ini sangat jauh dari pusat kota. Untuk mencapai Karang Sasak, perlu menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Kota Denpasar, Bali.
Sebanyak 16 keluarga bertempat tinggal di sini. Rata-rata pekerjaan mereka adalah buruh kebun atau petani cengkeh. Dengan kondisi geografis yang berada di atas perbukitan. Membuat warga muslim Karang Sasak kesulitan akses ekonomi. Sebab hasil panen mereka hanya bisa dijual ke tengkulak, buka ke konsumen langsung. Sehingga harganya sangat murah.
Itulah yang menyebabkan, hingga sekarang Musholla Firdaus, tempat beribadah satu-satunya warga dalam kondisi yang buruk. Bangunan ini terbuat dari bambu dengan tiang kayu. Beberapa bagiannya tampak sudah rusak karena usia. Bahkan tiang penyangganya, tampak tidak lagi kuat menahan beban ketika ada jamaah yang beribadah.
“Musholla ini sudah tua. Kami takut ketika kami sholat akan roboh dan membahayakan nyawa kami karena bangunan ini berada di tepi jurang. Kami sudah lama patungan, tapi dana tersebut tidak pernah cukup untuk merenovasinya” ungkap Sahrin, warga Karang Sasak.
Begitu pula dengan Kurban. Warga di kampung ini jarang sekali bisa merasakannya. Hampir tidak ada warga yang mampu berkurban karena keterbatasan ekonomi yang mereka alami. Jika pun ada yang mengirimkan mereka kurban. Jumlahnya tidak cukup untuk dibagi kepada seluruh warga.
Oleh karena itu, tahun ini. Tim DSM Bali berniat mengajak Anda berkurban di Kampung Karang Sasak, Karangasem, Bali. Mari berikan pada mereka yang jarang merasakan daging ini, kebahagiaan ketika hari raya idul adha.
Kurban Anda akan meningkatkan gizi warga muslim minoritas di Bali.
200 KK, KAMBING 1 EKOR, DESA BUKIT SARI TAK KEBAGIAN DAGING QURBAN
Banjar Dinas Bukit Sari terletak di daerah perbukitan Buleleng, Bali. Banjar Dinas ini dihuni oleh sekitar 200 KK. Rata-rata profesi mereka adalah buruh kebun dengan sistem kerja harian.
Kondisi jalan di Bukit Sari terbilang cukup ekstrim karena curam dan berliku. Jalan utamanya sudah diaspal namun banyak yang sudah rusak dan berlubang. Sedangkan akses jalan bercabangnya masih berupa tanah dan bebatuan bahkan ada yang tidak bisa dilalui oleh motor karena mengalami kerusakan yang cukup parah. Kalau sudah musim penghujan pasti ada saja yang kecelakaan karena kondisi jalan yang licin.
Rumah warga di Bukit Sari ini mayoritas semi permanen. Bahkan beberapa warga ada yang tidak memiliki kamar mandi sendiri sehingga harus menumpang ke tetangga.
Fasilitas umum yang ada hanya masjid, sekolah dasar dan balai banjar. Untuk layanan kesehatan seperti puskesmas dan bidan sangat jauh dari Bukit Sari.
“Kalau hari raya idul kurban kasihan warga di sini. Kami ada 200 KK, sedangkan yang kurban paling cuma 1 ekor kambing saja. Dagingnya sedikit, jadi banyak sekali warga yang tidak kebagian. ” kata Pak Kamar salah satu warga asli Bukit Sari.
Sobat baik, melihat kondisi warga Banjar Dinas Bukit Sari. Kami dari Dompet Sosial tergerak untuk mengadakan program qurban pelosok untuk mereka. Mari kirimkan qurban untuk saudara kita. Jangan biarkan mereka tidak bergembira di hari raya Idul Adha.
TAK MAMPU BELI DAGING, DESA INI TERTINGGAL
Desa Sumberklampok namanya. Terletak di pelosok Gerokgak, Buleleng. Desa ini dinyatakan sebagai desa tertinggal dari tahun 1990 dan hampir dihapus/dihilangkan karena tanah yang dipakai milik negara. Wilayah desa Sumberklampok masuk di pengawasan Taman Nasional Bali Barat.
Awal tahun 1990 masyarakat mulai bermukim dan bercocok tanam serta beternak. Tanahnya gersang dan tandus sangat jarang turun hujan. Membuat penghasilan mereka rendah dan masuk kategori prasejahtera. Desa Sumberklampok juga sangat jauh dari perkotaan. Dengan susahnya akses, semakin sulit membuat mereka berdaya. Desa ini juga jarang ada sinyal. Perlu mencapai tempat tertinggi untuk mendapatkan koneksi.
Ada sekitar 370 KK warga yang tinggal di desa Sumberklampok. Rata-rata bermata pencaharian sebagai petani, peternak dan pengrajin kerang. Penghasilan mereka tak menentu. Sering mengalami fluktuasi tergantung dari harga pasar.
Mirisnya, pandemi yang berkepanjangan membuat warga semakin mengalami kesulitan ekonomi. Mereka hanya makan seadanya. Jangankan untuk beli daging, sekedar makan sehari-hari saja mereka kesusahan.
Sobat, di kota mungkin daging qurban sudah banyak. Akan tetapi, bagi warga desa Sumberklampok sangat istimewa. Oleh karena itu, tim Qurban Pelosok berkomitmen berbagi kebahagiaan pada warga Desa Sumberklampok. Dengan menyalurkan daging qurban di hari raya Idul Adha. Agar mereka juga merasakan lezatnya daging dan berkahnya qurban.
Yuk Sobat, berbagi kebahagiaan dengan Qurban Kuatkan Bali, Peduli Gizi dan Berdayakan Peternak. Tunaikan qurbanmu lebih mudah dan raih keberkahan bersama Qurban pelosok.
TEBAR KEBAHAGIAAN QURBAN DI KAMPUNG NELAYAN
“Biasanya kami bahagia ketika qurban tiba. Sebab itu kesempatan kami bisa makan daging, “kata warga Kampung Nelayan
Sobat, bagi warga di kota mungkin daging qurban sudah banyak dan biasa. Akan tetapi, bagi warga di desa sangat istimewa. Seperti halnya warga muslim di Kampung Nelayan. Kampung Nelayan, Pangkung Dedari terletak di pelosok Bali Barat. Kampung ini berdiri sebuah mushola kecil. Mushola Nurul Hidayah namanya.
(mushola sebelum renovasi) (Mushola sedang renovasi)
Awalnya mushola ini didirikan karena letaknya jauh dari masjid besar. Mushola Nurul Hidayah dibangun dari anyaman bambu dan terpal. Tak ada kamar mandi ataupun tempat untuk berwudhu. Hanya berwadahkan ember atau guci dan selang. Meskipun begitu, antusias warga tak menyurutkan untuk beribadah, mengaji dan belajar kajian islam.
Rata-rata warga Kampung Nelayan bekerja sebagai Nelayan. Tak banyak penghasilan di dapat per hari nya. Bahkan pernah jualan nya tak laku habis. Sehingga harus mengeluarkan uang lebih dalam untuk menjaga ikan-ikan nya agar tidak busuk.
“Kami jarang makan daging, biasanya makan jika hari raya kurban, daging mahal Mas, masih bisa makan sehari saja sudah syukur” ujar warga.
“kami saja tak tahu apakah hari raya tahun ini bisa dapat daging lagi atau tidak” timpal warga lainnya
Situasi ini mendorong tim Qurban Pelosok untuk menyalurkan hewan qurban ke Kampung Nelayan. Ayo bantu mereka merasakan indahnya idul adha. Wujudkan senyuman mereka kembali dengan berqurban. Raih keberkahan bersama Qurban Pelosok
Selamat Berqurban Sobat. Semoga Allah meridhoi ibadah kita semua, Aamiin..
.
Qurban Bersama, Ke Surga Bersama. Raih Keberkahan Idul Adha 1444 H
Info & Konfirmasi Qurban
0812 3767 1818
www.qurbanpelosok.com
#Qurbansampaipelosok #QurbanRamahLingkungan #QurbanPelosok #PelosokNegeri #IdulAdha2023 #IdulAdha1444H #Qurban2023 #Qurban1444H #Berbagiituindah #BersamaPeduliSesama #SobatBerbagi #Zakat#Infaq #Sedekah #DSMBali #DompetSosial
Dusun Mala’i
“JANGANKAN DAGING, BELI BERAS SAJA KAMI MASIH MIKIR”
Menuju Dusun Mala’i di Desa Wadu Ruka, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima memerlukan waktu 1 jam. Dusun ini cukup terpencil, perjalanan ditempuh menggunakan perahu atau “monto” dalam bahasa lokal warga. Sesampainya di sana, pemandangan kering dan gersang akan menyambut kita. Jangan bayangkan aspal akan menghiasi jalanan.
Sobat Berbagi, setelah melihat kondisi Dusun Mala’i. Kami terketuk untuk menyalurkan hewan qurban. Sebab kondisi ekonomi mereka cukup memprihatinkan. Pertanian di sini sering gagal panen akibat kekeringan. Ketika gagal panen, warga akan memakan ubi liar di atas pegunungan. Warga Mala’i juga mengandalkan hasil laut untuk lauk makan. Akan tetapi, ketika hasil tangkapan kurang memuaskan. Mereka akan makan hanya dengan lauk garam untuk bertahan.
“Daging, makanan mahal di sini. Jangankan daging, beli beras saja kami masih mikir dua kali” terang Pak Mai’ salah satu warga Dusun terpencil Mala’i.
Dusun Mala’i adalah potret daerah pelosok yang menjadi sasaran penyaluran qurban kami. Di kota, mungkin daging qurban adalah hal biasa. Akan tetapi, di Dusun Mala’i, daging qurban akan terlihat istimewa.
Sobat Berbagi, mari wujudkan senyuman dan raih keberkahan, dengan berqurban di daerah pelosok yang kekurangan.
Dusun Plasma
“MAKAN SAJA SUSAH, QURBAN APALAGI”
Plasma namanya. Salah satu dusun yang ada di Desa Waworada, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Dusun ini banyak dihuni jompo dan orang tua. Rata-rata warganya menjadi buruh kasar. Ada yang jadi buruh tani, buruh bangunan, buruh tambak dan lain sebagainya.
Dusun Plasma tertinggal ekonominya. Masih banyak rumah warga yang dibangun hanya dari papan kayu. Atapnya seng dan lantainya tanah. Warga tidak banyak yang mampu membeli batako untuk membangun rumahnya.
Untuk mandi, cuci baju dan konsumsi air saja, mereka bergantung pada sumber tua. “Oi To” namanya. Semacam sumber air tua yang muncul di sekitar Dusun Plasma. Air dari “Oi To” ini harapan satunya-satunya warga memperoleh air bersih. Jika musim kemarau tiba, mereka terpaksa harus berhemat dan bergiliran memanfaatkan “Oi To”
“Ya kondisi kayak gini. Makan aja susah, qurban apalagi” terang salah satu warga dusun pelosok Plasma
Dusun Plasma berjumlah 78 KK. Warga jompo di sini banyak yang menderita lumpuh, katarak dan buta. Rata-rata orang tua ini masih bisa sedikit bekerja dengan menanam dan memetik sayur di pekarangan untuk kelangsungan hidupnya.
Masyarakat Dusun Plasma membutuhkan qurban Anda. Sebab di sana qurban jarang ada. Jangankan qurban, memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah susah.
Sobat Berbagi, ayo bantu Dusun Plasma merasakan indahnya idul adha. Wujudkan senyuman masyarakat pelosok dengan berqurban. Raih kebaikan dan sempurnakan iman.
Dusun Soro Peto
“WARGA BESAMNUTU TERANCAM TAK MAKAN DAGING TAHUN INI”
Fautmolo adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, pemekaran dari Kecamatan Ki’e, Nusa Tenggara Timur. Kecamatan ini merupakan satu dari tiga puluh dua kecamatan yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di Desa Bileon, Kecamatan Fautmolo terdapat kampung kecil bernama Kampung Besamnutu, sebagian besar warganya beragama Islam. Di kampung ini berdiri sebuah Mushola bernama Al Mujahidin Besamnutu, dengan jumlah KK Muslim 37 KK terdiri dari 127 Jiwa.
Kampung Besamnutu sangat jauh dari kota. Untuk ke kampung ini menempuh perjalanan panjang melalui jalan darat, dari Kota Kupang ke Kota SoE kurang lebih 112 KM, kemudian dari Kota SoE ke Niki-Niki kurang lebih 30 KM, dan dari Niki-Niki ke Kampung Besamnutu kurang lebih 25 KM dengan kondisi jalan tidak beraspal.
Nampak pemandangan gersang di kampung ini, Untuk mandi, cuci baju dan konsumsi air saja, mereka masih harus menyusuri hutan mencari sumber mata air. Jika musim kemarau tiba, maka mereka harus berhemat menggunakan air.
“Kondisi seperti ini. Makan saja susah, apalagi qurban, kami jarang makan daging, karena harga daging mahal” terang warga Kampung Besamnutu
“Jangankan beli daging, kami saja menyimpan hasil panen untuk bertahan selama setahun, apabila musim kemarau tiba” timpal warga lainnya.
Rata-rata warga Kampung Besamnutu bekerja sebagai petani jagung. Hasil panen tersebut di simpan di lopo (lumbung penyimpanan makanan) dan dimakan dalam waktu setahun, sisanya akan di jual untuk kebutuhan mendesak seperti acara adat, pernikahan atau kebutuhan sekolah anak.
Melihat hal tersebut mendorong tim Qurban Pelosok untuk menyalurkan hewan qurban ke Kampung Besamnutu. Ayo bantu mereka merasakan indahnya idul adha. Wujudkan senyuman masyarakat pelosok dengan berqurban. Raih keberkahan bersama Qurban Pelosok
Kisah Haru kali ini datang dari pulau seberang yakni Pulau Sadulang, Sumenep, Jawa Timur. Sebuah kecil hanya berdiameter 8 km dan jarak pulau dengan perkotaan sangat jauh, karena harus menempuh perjalanan laut selama 24jam, dengan jarak 140 mil dari Bali dan Banyuwangi, 145 mill dari Pulau Madura.
Tercatat sekitar 700 KK yang menghuni Pulau Sadulang dan mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan tradisional, oleh karena itu penghasilannya pun tidak menentu. Ditambah lagi harga sembako relatif lebih mahal, bahkan harga minyak hampir 2kali lipat lebih mahal dari harga diperkotaan. Hal ini disebabkan jarak tempuh yang lumayan jauh, kesenjangan ekonomipun sangat terasa di pulau kecil ini. sehingga jarang sekali yang mampu untuk menunaikan ibadah Qurban.
Pulau Sadulang ini termasuk pulau yang sulit ditanami sayur-sayuran, bahkan sulit juga untuk beternak sapi maupun kambing. Sudah berulangkali dicoba beternak kambing dan sapi namun hasilnya tidak dapat bertahan lama dan akhirnya mati. Sehingga masyarakat pun sangat jarang sekali mengkonsumsi daging kambing maupun daging sapi.
Situasi ini yang mendorong Qurban Pelosok untuk menyalurkan daging qurban ke Pulau Sadulang. Selain ingin membahagiakan mereka dengan merasakan lezatnya daging qurban,Tim Qurban Pelosok ingin memberikan sajian gambaran Islam yang baik serta ajaran yang indah dengan saling berbagi kepada sesama.
Tebarkan Cinta Qurban dan bahagiakan warga Pulau Sadulang dengan wujudkan impian mereka memakan daging qurban di Hari Raya Idul Adha.
www.qurbanpelosok.com
TATAPLAH SENYUM MANIS ANAK-ANAK PALESTINA INI SIAP BAHAGIAKAN MEREKA LAGI?
Coba Sobat bayangkan jika mereka adalah adik-adik kita, anak-anak kita, ataupun keluarga dekat kita. Mereka tak mampu bermain, belajar, dan bersekolah dengan leluasa akibat peperangan yang masih sering terjadi di sekitar mereka. Sepanjang tahun terampas kebahagiaan mereka karena krisis ekonomi akibat penjajahan.
Apakah kita akan membiarkan masa kecil mereka terjarah??
Tidak Sobat.
Hadirkanlah senyuman manis tampak di wajah mungil mereka setiap hari. Seperti saat Idul Adha tahun 1439 Hijriyah kemarin.
Ketika itu Qurban Pelosok berkesempatan menghadirkan kebahagiaan untuk mereka di hari raya. Semua terlihat bahagia, bersukacita, seolah-olah tanpa duka yang menyelimuti mereka.
Yah.. semua itu terjadi karena qurban Sobat.
Jika tahun ini diberikan kemampuan lebih, siapkah qurban Sobat menyapa mereka kembali? Dan siapkah berkontribusi dalam membahagiakan mereka lagi?
Qurban Kuatkan Bali
Peduli Gizi, Berdayakan Peternak
Salurkan Qurban Sobat melalui rekening :
An. Dompet Sosial Madani
BCA 049 1616 171
BRI Syariah 102 559 3509
Info & Konfirmasi Qurban
0812 3767 1819
Info IG : bit.ly/qurbanpelosok
www.qurbanpelosok.com
#Palestine #QurbansampaiPalestina #QurbanRamahLingkungan #QurbanPelosok #PelosokNegeri #IdulAdha2019 #IdulAdha1440H #Qurban2019 #Qurban1440H #Berkah #Berbagiituindah #BersamaPeduliSesama #SobatBerbagi #Puasa #Zakat#Infaq #Sedekah #DSMBali #DompetSosial
Qurban ke Pelosok adalah Program Qurban yang di kelola oleh Dompet Sosial Madani untuk membantu masyarakat dalam mendistribusikan Qurban mereka.
2020 Copyright © Qurban Pelosok – Dompet Sosial Madani
Supported by Benlaris Digital Marketing Agency